Pulau lombok
terkenal dengan seribu masjidnya, disamping itu orang juga sudah mulai mengakui
keindahan panorama pulau lombok yang masih eksotik, tak terkecuali keindahan
akan pantainya terutama yang berada di sebelah utara.
Siang tadi
sekitar jam 14.30 wita, team panitia Festival Anak Sholeh(FAS) Addiinul Qayyim
Kapek yang terdiri dari ust. Zulba’I, ust. Tajudin, ust. Tubagus, ust.
Musripin, ust. Ramli, ustz. Kasmiat, ustz. Fatmawati dan Alfuad Gapuki berangkat
melepas lelah menuju ke pantai. Semula pantai yang dituju adalah pantai Krui
namun setelah melihat situasi dan kondisi ombaknya yang besar maka team panitia
FAS ADQ Kapek akhirnya membatalkan lokasi pantai Krui.
Alternatif pantai
yang dituju kemudian pantai Malimbu. Pantai malimbu ini terletak di lombok
Utara dengan melewati pantai Senggigi bila dari Gunungsari atau Mataram. Sesampai
di pantai Malimbu team kemudian mulai istirahat sambil memakan nasi plus ikan
tongkol yang di bawa dari rumah Ustz. Kasmiati.
Selesai makan
kemudian dilanjutkan dengan mandi di pantai malimbu. Ombak pantai malimbu waktu
itu begitu tenangnya seperti kali yang di kapek dan sangat cocok untuk dipakae
berenang bersama.
Sewaktu berenang
dipantai, ada terlihat seorang gadis berjilbab coklat yang selalu berenang
di pinggir pantai. Posisinya tidak pernah berubah sama sekali sejak mulai pertama
kali menyeburkan tubuhnya sampai selesai
berenang selalu berada pada posisinya semula. Kalau di ukur kedalaman tempatnya
berenang sekitar 40 cm.
Karena penasaran
akhirnya penulis bertanya: “kenapa tidak berenang agak ketengah?” gadis
berjilbab coklat itupun menjawab:” saya tidak bisa berenang di pantai.” Tapi kalau
di bak mandi mbaknya pasti bisa berenangkan???.:D
Setelah ngalor ngidul bertanya akhirnya
diketahui kalau gadis berjilbab coklat itu rumahnya dekat pantai tapi selama
ini tidak pernah kepantai karena sering membantu orang tuanya sejak kecil
hingga tamat SD. Dan setelah tamat dari SD kemudian melanjutkan ke Pondok
Pesantren sampai bekerja di pondok pesantren almamaternya tercita.
Ada hikmah yang bisa kita dapat dari gadis berjilbab
coklat, tidak selamanya orang yang rumahnya dekat dengan pantai bisa berenang
dan bila kita kaitkan dengan para santriwan/wati sekarang ini maka tidak
selamanya para santriwan/wati yang notabenenya produk madrasah bisa mengamalkan
ilmu yang didapat dimadrasah untuk diterapkan dimasyarakat dan pada
kehidupannya sehari-hari. Bila hari ini tidak mulai belajar mengamalkan ilmu
yang didapat dimadrasah niscaya setelah tamat pun akan kesulitan untuk memulai mengamalkan ilmunya. (Alfuad Gapuki)
No comments:
Post a Comment