Thursday, January 10, 2013

REBO BONTONG, TRADISI MASYARAKAT SASAK YANG TERLUPAKAN


Mungkin hanya ada satu-satunya di Kota Mataram masyarakatnya yang masih menjaga tradisi sasak yang berupa  tradisi Rebo Bontong. Masyarakat tersebut terletak di tengah-tengah Kota Mataram  atau tepatnya di Kelurahan Dasan Agung. Masyarakat ini bisa dikatakan Jantungnya Dasan Agung atau masyarakat luar menyebutnya sebagai  Betawinya Mataram. Masyarakat tersebut bertempat tinggal di  Lingkungan Gapuk.


Ini bukan hisapan jempol belaka, disaat masyarakat sasak sendiri telah melupakan atau malah sengaja melupakan trasidi Rebo Bontong itu, justru Masyarakat Lingkungan Gapuk tetap mempertahankan tradis yang turun temurun tersebut hingga sekarang.

Hal ini di lakukan siang tadi, Rabu(9/1/2013) bertempat di pinggir sungai Kali Jangkoq yang masih masuk wilayah Lingkungan Gapuk. Kalau biasanya perayaan Rebo bontong itu dilakukan dengan biasa-biasa saja berupa kumpul-kumpul dengan keluarga, sahabat dan handai tolan sambil memakan makanan yang dibawa dari rumah atau dengan berbelanja pada pedagang  dadakan yang menyediakan berbagai macam snack dan makanan khas sasak berupa Pelecing, maka untuk Rebo Bontong kali ini ada sedikit berbeda dan tumben ada panggung hiburan.

Kalau melihat pada panggung hiburan yang didirikan, spanduk yang terpasang dan bendera kuning yang berkibar di lokasi maka orang pasti akan mengira Ini pasti gawe salah satu partai atau ada kampanye tersembunyi. Perkiraan orang bisa benar bisa juga salah itu tergantung masing-masing orang (orang bejo pasti tahu). Hehehe

G penting apakah panggung yang didirikan ada nuansa politiknya walaupun di balut dengan pernak-pernik warna kuning, yang penting adalah perayaan Rebo Bontong kali ini bisa meriah dan masyarakat Gapuk dan sekitarnya bisa happy.

Dan kayaknya kita perlu memberikan apresiasi kepada ketua panitia Johan Rahmatullah  beserta team dari remaja Gapuk yang telah menyiapkan segala  sesuatu demi kelancaran acara selama 3 hari dan yang telah menghadirkan  Bapak Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, SH.

Oh ya! Rebo Bontong  yang dilakukan masyarakat sasak biasanya dilakukan ketika akan mendekati perayaan maulid Nabi Muhammad SAW atau tepatnya hari Rebo terakhir di bulan Safar,  masyarakat biasanya berkumpul bareng kemudian mandi bersama-sama di sungai. Kalau dulu air sungai kali jangkoq cukup bersih dan bening tapi sekarang warnanya dah coklat plus banyak sampah.(Alfuad Gapuki)

FOTO SUASANA REBO BONTONG bisa diilihat dengan KLIK DISINI

1 comment:

  1. Wah bahkan saya baru denger nih yg namanya Rebo Bontong.. Hebat.. Yuk hidupkan lagi tradisi kita yg hampir punah.

    ReplyDelete