Tuesday, November 13, 2012

Sambut Tahun Baru Islam Dengan Semangat dan Senyum Manis


Membandingkan cara masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam dengan tahun baru Masehi jelas sangat berbeda  180 derajat. Dalam menyambut tahun baru Masehi, akan tampak kesan hura-hura, pesta dan mabuk-mabukan akan sangat terasa sekali ketika malam mulai datang menunggu pergantian tahun yang tepatnya mulai jam 01.00 yang jatuh pada tanggal 1 Januari. Segala macam acara di adakan, mulai dari pesta kembang api, pawai kendaraan motor sambil membunyikan trompet, makan-makan bakar ikan dengan keluarga atau sahabat dan pesta seks muda-mudi di pinggir pantai menunggu pergantian tahun tersebut.


Berbeda dengan penyambutan tahun baru Islam yang terkesan sangat sederhana dan jauh dari hura-hura.  Nuansa religius akan mewarnai kegiatan penyambutan tahun baru Islam, hal ini di mulai dari berkumpulnya masyarakat di Masjid sebelum waktu Maghrib untuk surat Yasiin sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan membaca Do’a akhir tahun. Setelah selesai membaca do’a akhir tahun kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib. Selesai sholat Maghrib dilanjutkan kembali dengan membaca do’a awal tahun. Barulah setelah itu dilanjutkan dengan acara pengajian yang disampaikan oleh para Tuan Guru atau Ustadz sampai waktu sholat Isya’ datang.

Dari kedua gambaran  penyambutan tahun baru tersebut sungguh sangat berbeda sekali bagaikan bumi dengan langit. Dalam Islam di anjurkan untuk sederhana dan dilarang keras untuk hura-hura apalagi sampai banyak menimbulkan dosa. Segala aktifitas hidup ini tertuju untuk bagaimana mendapatkan pahala dari apa yang kita lakukan. Sekecil apapun walaupun sebesar atom apa yang kita lakukan bila itu bertujuan baik dan menyebut nama Alloh sebelum memulainya maka akan di perhitung oleh Alloh SWT dan akan dibalas dengan pahala yang berlimpah.

Dengan penghargaan dari Alloh SWT berupa pahala bagi setiap orang yang berbuat baik walaupun itu sangat kecil, seharusnya akan membuat kita selalu bersyukur dan tersenyum manis dalam menjalani kehidupan ini. Hilangkan sifat galau yang datang pada diri sendiri dengan selalu berbuat baik, rajin ibadah, membaca Al Qur’an dan menolong antar sesama. Bila semua itu dilakukan niscaya status galau yang menghiasi di Facebook akan pudar dan hilang sendiri. (Alfuad Gapuki)

No comments:

Post a Comment