Bagi penggemar
Novel Indonesia mungkin pernah membaca novel “ranah 3 warna” karya A.Fuadi.
dalam novel itu diceritakan tentang perjuangan seorang Alif anak pesantren di
pondok modern Gontor Jawa Timur yang meraih impian agar bisa pergi keluar
negeri dan impiannya pun kesampaian bersama teman akrabnya di pondok pesantren.
Cerita dalam
novel itu Insya Alloh akan terulang kembali di Pesantren Addiinul Qayyim Kapek
dengan peran, Setting dan jenis kelamin yang berbeda. lakon Alif dalam novel tersebut akan berganti dengan Santriwati Addiinul Qayyim yang bernama Siti Maya
Zahrani.
Siti Maya
Zahrani lahir dari pasangan Amaq Apar dan Inaq Mariah di dusun Kapek Atas Desa
Gungunsari. Pekerjaan orang tuanya
sebagai buruh dan ibu rumah tangga.
Sebagai anak
ke-6 dari delapan bersaudara ini, Siti Maya Zahrani atau dipanggil dengan Rani,
sering membantu kedua orang tuanya menyapu atau mencuci dirumah selepas selesai
sekolah maupun bila libur sekolah.
Kegiatan kesehariannya
dalam menyiapkan diri untuk seleksi Bina Antar Budaya( the Indonesian
Foundation for Intercultural Learning) yang terakhir di Jakarta nanti, Rani
mengikuti les bahasa Inggris untuk
memperdalam penguasaan bahasa inggrisnya. Disamping itu Rani juga mengasah
keterampilan dengan belajar kerajinan tangan yang ada disekitar lingkungannya.
Tidak lupa
Rani selalu berdo’a kepada Alloh SWT agar dimudahkan dalam mengikuti seleksi
akhir di Jakarta nanti dan dia juga mengharap bantuan Do’a dari
Ustadz-ustadzah, Santriwan/wati Addiinul Qayyim, teman-teman sepermainan, warga
masyarakat agar bisa lulus seleksi terakhir ini.
Kepada teman-teman di Addiinul Qayyim Rani
berpesan: “Buat teman-teman tetap semangat jangan pernah takut untuk mencoba karena
saya berawal dari mencoba dan masalah berhasil atau tida itu masalah belakangan
yang penting dari sana kita mendapatkan pengalaman baru”. (Alfuad Gapuki)
No comments:
Post a Comment