Kreatifitas
dan keuletan santriwan/santriwati 11 IPA dalam mempelajari dan menggali
teknologi patut di acungi jempol. Hari Ahad kemarin setelah selesai di adakan
pengajian bulanan di Musholla Addiinul Qayyim sekitar jam 04.30 Wita, para
santriwan/santriwati berkumpul di lantai 2 gedung sekolah madrasah yang belum
selesai di bangun. Mereka berkumpul membuat lingkaran sambil menyalakan daun
kelapa yang sudah kering untuk di ambil asapnya sebagai bahan untuk
menerbangkan balon udara.
Kegusaran terpancar dari wajah lugu para santriwan/wati
yang menunggu bisa tidaknya balon udara yang mereka buat dari plastik hitam
tebal dengan rangka dari bambu yang tipis bisa mengudara di langit biru madrasah.
Bukan hanya mereka aja yang gusar tapi para santriwan/wati pondok yang semula menonton dari bawah ikut gusar
dan penasaran sehingga para santri naik ke atas untuk melihat secara langsung
ekspriment dari kakak kelas mereka.
Setelah sekian
lama menunggu asap hasil pembakaran dari daun kelapa memenuhi balon udara yang
di buat, akhirnya balon udara tersebut berhasil mengudara sebentar kemudian
jatuh kembali. Penyebab dari mengapa balon udara tidak bisa lama mengudara
menjadi tanda tanya bagi santriwan/wati 11 Ipa.
Setelah di analisa secara menyeluruh balon udara yang mereka buat
akhirnya di tarik kesimpulan bahwa rangka yang mereka pakai agak berat,
plastiknya banyak yang berlubang dan asap yang di pakai kurang banyak.
Semoga ekpriment selanjutnya balon udara bisa
melayang di udara madrasah ADQ dan kedepan perlu di taruhkan kamera pada balon
udara tersebut agar bisa memotret suasana madrasah dari udara. Maju terus
teknologi ADQ….:)
ekpresi kegelisahan |
santriwati pondok |
No comments:
Post a Comment