Sudah tidak jamannya lagi Masa Orientasi Peserta Didik(MOPD) atau kalau
dulu bernama Masa Orientasi Siswa(MOS) membebani dan membuat siswa baru seperti
badut jalanan dengan menyuruh siswa baru menggunakan pernak-pernik yang
aneh-aneh agar penampilan siswa baru terlihat lucu.
Apalagi kalau selama MOPD para senior yang dilapangan menunjukkan
ke-AKU-annya dengan semena-mena memberikan
hukuman kepada para siswa baru yang tidak berdaya karena takut tidak
lulus MOPD. Para senior berlagak garang
dan menyeramkan agar siswa baru takut dan tunduk terhadap apa yang akan
diperintahkan.OMG
Lebih tragis lagi bila
penggunaan pernak-pernik buat siswa baru agar terlihat lucu seperti badut dan
idiot dianggap sebagai tradisi di sekolah tersebut dan panitia MOPD baik dari
siswa maupun guru menganggap itu sebagai tradisi yang harus dipertahankan. Hmmm..sungguh ter…la…lu
Apakah para panitia MOPD ini sudah paham maksud dan tujuan di adakannya
MOPD? Jangan-jangan mereka belum pernah membaca peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia nomor 55 tahun 2014 tentang masa orientasi peserta didik di
sekolah atau mereka sudah membaca tapi belum memahaminya atau mereka sudah
hapal peraturannya tapi ingin tetap menjaga tradisi yang mereka buat-buat untuk
diterapkan buat siswa baru.
Tradisi
warisan yang tidak jelas asal-usulnya yang dibuat-buat untuk mempermalukan siswa
baru ini harus dirubah total dan di arahkan menjadi tradisi yang bersifat
mendidik dan kreatif agar sesuai dengan tujuan dibuatkannya peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan Republik indonesia nomor 55 tahun 2014 .
Jaman
sudah
berubah dan watak manusia juga berubah tapi yang tidak akan berubah
semangat para siswa baru yang menuntut ilmu demi menyongsong masa
depannya di
sekolah yang dicita-citakan. Jangan bikin malu apalagi sampai mematahkan
semangat menuntut ilmu para generasi muda dan calon pemimpin masa depan
ini
dengan cara-cara MOPD yang sudah tidak sesuai dengan jamannya. Saatnya
merubah
cara-cara MOPD menjadi lebih baik, mendidik dan kreatif agar bisa siswa
baru paham
akan manfaat diadakannya MOPD bagi dirinya sendiri dan bila kelak dia
menjadi panitia MOPD di akan meneruskan cara-cara yang mendidik dan
kreatif ini.
Ingatlah
kalau tradisi itu baik dan bermanfaat bagi orang lain maka pahalanya
akan mengalir terus kepada orang yang membuat tradisi tersebut tapi
kalau itu buruk dan membuat orang malu dan sakit hati maka dosanya pun
akan tetap mengalir bagi pembuat tradisi tersebut.
No comments:
Post a Comment