Skenario perjalanan hidup manusia di dunia ini suangat antik
sekali, terkadang ada yang tidak masuk
akal namun dengan penuh semangat dan terpaksa dilakoni juga demi sesuatu dan
terkadang ada yang masuk akal tapi sulit dilakoni. Mensikapi hal seperti ini kebanyakan
manusia hanya bisa pasrah tanpa berbuat dan cendrung mencari pembenaran diri
dengan mengatakan sudah takdir dari sananya.
Sekilas orang yang mengatakan takdir itu terkesan sakti
mandraguna karena dia sudah memvonis langsung tanpa mengetahui sebab akibatnya.
Hal seperti ini kebanyakan kita dengar kalau sudah terjadi dan kalau belum
terjadi peristiwa itu mereka hanya bisa menjadi penonton belaka.
Dalam banyak hal dan peristiwa, kaum wanitalah yang
paling banyak menjadi korban apalagi wanita tersebut masih dalam masa menempuh
pendidikan mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA dan kebanyakan berdomisili
di desa. Dan di daerah kita ini yaitu di pulau Lombok terutama, masih banyak
kita temukan anak-anak usia dini yang putus sekolah gara-gara menikah.
Banyak sebab terjadinya pernikahan dini dikalangan siswa
aktif di pulau pedas Lombok, diantaranya:
1.pendidikan agama yang sangat minim di dapat anak baik dari lingkungan keluarga maupun
dari lingkungan masyarakat sekitarnya sehingga anak tidak mengetahui
batas-batas dalam bergaul.
2.sikap orang tua yang terlalu memberikan kebebasan
kepada anaknya sehingga si anak tidak dikontrol dalam pergaulannya.
3.orang tua tidak bisa berterimakasih kepada orang yang telah
memberitahukan perbuatan anaknya yang berlawanan dengan hokum agama dan adat dan
cendrung orang tua akan dendam kepada pelapor yang telah memberitahukan tentang
kelakuan anaknya.
4.hamil karena hubungan diluar nikah
5.masih kuatnya adat kampung yang mengharuskan wanita
menikah apabila sampai malam hari belum dibawa pulang oleh seorang
pria/pacarnya kerumah orang tuanya.
6.wanita dijebak dan dipaksa oleh orang tuanya agar
mengikuti apa keinginan dari orang tuanya.
Dari enam penyebab terjadinya pernikahan dini, point
nomor lima dan enam yang banyak terjadi di pulau Lombok. Dalam masalah adat kampong
yang mengharuskan wanita dinikahkan bila di anter pulang sampai malam hari ini
memang sangat bagus dan harus dilestarikan agar calon generasi muda islam tidak
bebas dalam bergaul dengan lawan jenisnya tapi hal ini justru dijadikan senjata
oleh kaum pria untuk segera menikah dengan kekasihnya walaupun si wanita belum
siap berumah tangga. Kejadian seperti ini bisaanya terjadi setelah perayaan
lebaran topat.
Sedangkan untuk point enam, wanita dijebak dan dipaksa
oleh orang tuanya bisaanya terjadi bila masih ada hubungan kekeluargaan atau
orang tua ada hutang moral. Berbagai macam trik yang dilakukan oleh orang tua
dan keluarga agar anak wanitanya menerima dengan sadar walaupun dengan terpaksa
dan mengorbankan masa mudanya.
Ujung-ujungnya yang menjadi korban bathin adalah kaum
wanita dan yang pria bisaanya cuek bebek karena sudah mendapatkan apa yang
diinginkannya. Dalam diri orang tua maupun suami kebanyakan berpikir kalau
sekarang wanita dengan terpaksa menerima pernikahannya toh nanti lama kelamaan
akan menerima juga apa adanya. Mengapa bisa timbul pikiran seperti itu??
1.sudah ada hukum tak tertulis yang berlaku dimasyarakat
kalau menjadi janda muda itu tidak enak dan pandangan masyarakat kesannya tidak
bagus (lo.. koq kayak di India she!). bisaanya wanita yang kuat dan super yang
berani mendobrak hukum yang tak tertulis dan yang memojokkan kaum wanita dan
menyenangkan kaum pria ini.hehe
2.ketakutan wanita dalam membiayai kehidupannya apalagi
bila sudah mempunyai anak. Wanita seperti ini bisaaya wanita yang lemah yang
tidak percaya diri terhadap rejeki yang datang dari Alloh dan kemampuan alami
yang ada dalam dirinya untuk berusaha mencari rejeki.
Masihkan kejadian-kejadian aneh yang mengekang kaum
wanita terjadi di jaman Facebook ini akan terulang lagi dan lagi?walloohu a’lam
bissawaab. (Alfuad Gapuki)
No comments:
Post a Comment